“Abu Hamid al-Ghazali merupakan seorang ulama besar di eranya, dan di sepanjang sejarah Islam. Beliau merupakan seorang imam, seorang hujjatul Islam. Kedalaman pemikiran serta ketulusannya bukan hanya memperkaya khazanah keilmuan Islam, tetapi juga menjadi landasan yang kokoh bagi kaum Muslimin dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Rasanya tidak berlebihan jika dikatakan bahwa mungkin saja beliau-lah yang dimaksudkan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam di dalam salah satu hadits-nya:
Law kāna-l-dīn ‘inda-l-thurayya ladhahaba bihi rajulun min Fāris – aw qāla min abnā’i Fārisin – ḥattā yatanāwalahu (Jika agama ini ada di bintang Pleiades, seorang lelaki dari Persia – atau seorang dari keturunan Persia – akan mampu menggapainya) (HR Muslim).
Mempelajari sumbangan keilmuan Imam al-Ghazali sangatlah penting, dan tidak kurang relevannya pada era sekarang ini. Karena itu, upaya komunitas seperti Rumah Ukhuwwah Hujjatul Islam (RUHI) dalam mengkaji khazanah keilmuan Imam al-Ghazali merupakan sesuatu yang penting dan patut dihargai. Semoga RUHI semakin berkembang dan kajian-kajiannya dapat memberi manfaat yang luas di tengah umat.”
Dosen di International Islamic University Malaysia